Selasa, 09 Maret 2010

Review Film : August Rush (2007)



Listen, can you hear it?
The music, I can hear it every where
In the wind, in the air, in the light, it's all around us
All you have to do is to open yourself up, all you have to do is listen

Where I've grown up, they tried to stop me from hearing the music

But when I'm alone, it builds up from inside me
And I think if I could learn how to play it
They might hear me, they would know I was theirs and find me

Sometimes the world tries to knock it out of you

But, I believe in music the way that some people believe in fairy tales
I like to imagine that what I hear came from my mother and father
Maybe the notes I hear are the same ones they heard the night they met
Maybe that's how they'll find me
I believe that once upon the time long ago
They heard the music and followed it…

Itulah kata-kata yang diucapkan Evan Taylor, yang kemudian berganti nama sebagai August Rush. Kata-kata itu sungguh mengandung arti yang begitu dalam bukan?

Setelah kemarin berkunjung ke blog Merry Mey yang mengulas tentang film "August Rush", aku jadi penasaran dengan cerita film itu karena Mey menceritakannya dengan penuh semangat sehingga aku tertarik untuk melihat langsung seperti apa sih jalan ceritanya yang sesungguhnya. Dengan sedikit bantuan dari mbah GOOGLE film ini tidak sulit untuk ditemukan aku pun segera menuju ke TKP (Tempat Kumpulnya Pilem hehehe…). Dan….hup! Akhirnya aku berhasil mendapatkan semuanya film + indonesian subtitle. Tanpa pikir panjang aku langsung liat film itu. Setelah aku melihat langsung film itu eh…ternyata aku pun jadi jatuh cinta dengan filmnya, bayangkan sobat…dari kemarin sampe hari ini sudah 3 kali aku nonton film itu dan terus aku ulang-ulang pas dibagian ceritanya yang menarik, dan ternyata dari awal sampe akhir semuanya begitu menarik! Rugi deh bagi yang belum pernah nonton film ini, tapi eits….jangan kecewa dulu nanti di akhir tulisan aku berikan link buat donlot film+teksnya deu…GRATIS kok…tenang aja…Ok sobat aku akan mulai menceritakan film ini dengan singkat, karena kalau kebanyakan malah ga menarik lagi. Begini cerita…..

Film yang keluar 21 Nopember 2007 ini menceritakan seorang bocah bernama Evan Taylor (Freddie Highmore), adalah seorang anak yang lahir diluar rencana dari pasangan musisi, pemain cello yang cantik, Lyla Novacek (Keri Russell) dan penyanyi dari sebuah rock band asal Irlandia, Louis Connelly (Jonathan Rhys Meyers). Evan adalah hasil dari pertemuan mereka semalam di San Francisco, dan karena nasip, mereka terpisah! Dalam keadaan hamil, Lyla mendapat kecelakaan. Ayah Lyla yang merasa anak gadisnya belum siap berkeluarga, maka ia memakai kesempatan ini untuk mengelabuhinya bahwa bayi yang dikandungnya itu mati, dan menyerahkan bayi ini ke Panti Asuhan.

Setelah 12 tahun di dalam panti-asuhan, seperti anak-anak yang lainnya, Evan adalah anak yang mendambakan kehadiran orang-tua. Bedanya, ia mencari jejak orang-tuanya dengan musik, ketika ada saat dia hendak dikirimkan kepada orang-tua yang hendak mengadopsi anak oleh seorang Social Service worker, Richard Jeffries (Terrence Howard, yang berkarakter simpatik di film ini). Namun, Evan mendadak hilang di tengah keramaian kota New York. Bakat Evan ditemukan oleh seorang preman jalanan yang membina anak-anak pengamen, Maxwell 'Wizard' Wallace (Robin Williams), ia mengatakan kepada Evan "You got to love music more than you love food. More than life. More than yourself!". Oleh Wizard, Evan diberi nama professional "August Rush", sebuah nama yang diambil secara random dari sebuah tulisan di body sebuah truck yang sedang lewat.

Ketika ada suatu kejadian, polisi menangkapi para gelandangan anak-anak, Evan lari dan nasip membawa Evan ke sebuah gereja, di dalam gereja itu Evan melihat seorang gadis kecil yang bernama Hope (Jamia Simone Nash) yang menyanyi dengan sangat bagus bersama anggota koor gereja itu. Kemudian mereka saling kenal, dan Hope mengajari Evan mengenal notasi musik dan piano. Dengan bakat alam yang luar biasa, Evan mampu memainkan piano, menulis notasi musik dan memainkan organ klais yang terdapat di gereja itu, sang pendeta melihat bakat Evan ini dan mengirimkannya ke sebuah sekolah musik bergengsi di New York Juilliard School. Di sinilah Maestro cilik ini dibina menjadi seorang musisi sebenarnya.

Sementara itu, Lyla sang ibu yang tinggal di kota Chicago, akhirnya mendapat pengakuan dari ayahnya bahwa bayi yang dilahirkan Lyla dahulu sebenarnya tidak mati. Maka, Lyla bergegas kembali ke New York untuk mencari anaknya. Lyla bertemu tuan Jeffries dan mendapat kabar bahwa anaknya telah hilang entah kemana, Lyla memutuskan tinggal di New York dan kembali bergabung dengan The New York Philharmonic sambil melakukan pencarian anaknya.

Di lain pihak, sang ayah, Louis Connelly, semenjak pertemuannya dengan Lyla 12 tahun yang lalu tak henti-hentinya mencari jejak pujaan hatinya dan membuat ia tetap tinggal di San Francisco, ia tidak pernah menyadari kalau ia sudah menjadi ayah. Kemudian, ia menemukan alamat Lyla di Chicago, dan mendapati kabar yang salah dan mengira bahwa Lyla sudah menikah. Melihat kenyataan ini Louis enggan kembali ke San Francisco, dan ia memilih New York dan kemudian memutuskan kembali bergabung dengan abangnya dalam Rock Band, sebagai lead vocal dan guitarist di band itu.

Evan yang telah menjadi seorang composser karena pendidikannya di Juilliard School, atas kemampuannya yang luar biasa ini, ia diberi kesempatan untuk menampilkan karyanya dalam sebuah symphony orchestra yang akan ditampilkan di Central Park di kota New York itu. Namun kesempatan ini hampir tak terlaksana karena ganguan dari Wizard yang mengklaim bahwa dia adalah ayah dari Evan, perbuatannya ini didasari karena ia ingin mengeruk keuntungan dari bakat musisi cilik ini.


Di sebuah taman kota di New York, Louis bertemu dengan Evan. Louis mengagumi bakat musik Evan, mereka bercakap-cakap dan bermain guitar bersama, namun mereka tidak mengenali satu sama lain. Evan memperkenalkan dirinya kepada Louis dengan nama "August Rush" dan mengatakan ia akan memimpin sebuah orchestra dan tampil di Central Park, dan mengatakan penampilannya ini terancam batal karena Wizard tidak setuju. Louis memberikan semangat agar Evan tetap tampil pada pertunjukan itu, "Come on. Be brave. You never quit on your music. No matter what happens. Coz anytime something bad happens to you, that's the one place you can escape to and just let it go. I learned it the hard way. And anyway, look at me. Nothing bad's gonna happen. You gotta have a little faith. "


Ternyata pertunjukan di Central Park itu juga menampilkan sang ibu, Lyla Novacek yang bermain Cello bersama The New York Philharmonic. Di sebuah pertunjukan musik, keluarga yang terpisah itu bersatu. Harapan Evan sang komposer cilik itu tercapai, bahwa dengan musik ia dapat memanggil kedua orang-tuanya untuk datang dan menemukannya.

Nah, segitu aja sobat untuk yang kepengen donlod pilemnya, nih aku kasih linknya… bisa donlod disini
Selamat menikmati ya…dijamin puas deu…

1 komentar:

  1. heheheh terinspirasi dari Merry rupanya.
    ini kan film kesukaan dia.

    BalasHapus