Senin, 07 Juni 2010

Fred Smith: Membangun bisnis raksasa dari makalah kuliah yang gagal

Seperti di artikel sebelumnya Jadikan Omongan Negatif Orang Sebagai Pemicu dan Pemacu Semangat, di artikel ini saya akan kembali menceritakan pengalaman sukses seseorang karena berhasil mewujudkan impiannya, yang sebelumnya telah mendapat tanggapan negatif dari orang lain.

Fred Smith adalah pendiri Federal Express yang merupakan salah satu jasa kurir terbesar di dunia. FedEx sekarang menguasai 44% pasar, mempunyai hampir 650 unit pesawat terbang, 80.000 truk pengangkut dan mempekerjakan sekitar 170.000 orang. Bisnis ini memang merupakan bisnis impiannya sehingga ia dengan suka cita membesarkan perusahaannya. Sejak muda ia memang punya obsesi tentang konsep jasa kurir yang cepat dan terintegrasi.

Apakah idenya tidak mendapatkan hambatan?
Ketika kuliah di Universitas Yale, Fred Smith menulis paper mengenai ide pengiriman barang secara ekspres itu, dia cuma diberi nilai buruk oleh profesornya di Universitas Yale. Idenya dianggap tidak masuk akal.
Fred tidak peduli, paper itu yang dijadikan patokan untuk mendirikan perusahaan jasa ekspedisi Federal Express yang disingkat FedEx ini.
Tahun 2007, menurut majalah Forbes, Fred Smith tercatat sebagai orang terkaya urutan 140 di Amerika dengan kekayaan total US$ 2.1 billion.
Apa yang terjadi 30 tahun sebelumnya hanya karena ia bertemu dengan orang yang tidak tepat, dengan visi ketinggalan zaman.

Hikmah:
Terbayangkan, sebuah makalah yang konsepnya mendapat nilai buruk dari dosen kini ternyata sudah berwujud menjadi bisnis triliunan?

Fred Smith tetap yakin akan konsepnya dan ia membuktikan dirinya benar.
Kenapa ia gagal mendapat nilai bagus di kampusnya atas konsep tersebut?
Karena idenya muncul di waktu yang tidak tepat dan bertemu dengan orang yang tidak tepat.

Untung saja ia konsisten dengan ide dan impiannya hingga jadi yang terbesar.

Jika Anda mempunyai ide, konsep, atau impian yang ditertawakan orang, padahal Anda sangat yakin, maka pilihannya cuma dua:
Ikut menertawakan diri sendiri karena ternyata kita pemimpi,
atau membuktikan bahwa ide kita brilian dan bisa diwujudkan.

Jadi gagal atau sukses adalah pilihan bukan?


Dikutip dari buku : Jangan Takut Gagal!
karya Isa Alamsyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar