Kamis, 04 April 2013

Kehidupan yang Memuaskan—Mungkinkah?

”Masa hidup kami hanya tujuh puluh tahun, kalau kami kuat, delapan puluh tahun. Tetapi hanya kesukaran dan penderitaan yang kami dapat.”Mazmur 90:10, Bahasa Indonesia Masa Kini.
BETAPA benarnya kata-kata itu! Kehidupan ini sarat dengan ”kesukaran dan penderitaan”. Anda barangkali ingin tahu, ’Apakah kehidupan yang memuaskan mungkin diraih?’
Misalnya, perhatikan Maria. Semasa muda, ia sangat aktif, namun sekarang di usia 84, ia bahkan tidak dapat keluar rumah sendirian. Ia belum pikun, tetapi tubuhnya sudah lemah. Dengan keadaan seperti itu, bagaimana mungkin ia merasa bahwa kehidupannya memuaskan?
Bagaimana dengan Anda? Anda mungkin pernah bertanya-tanya apakah hidup Anda memuaskan. Pekerjaan Anda barangkali monoton, melelahkan, dan membosankan. Upaya atau kerja keras Anda mungkin tidak dihargai. Atau, sekalipun Anda bisa dibilang sukses, Anda merasa tidak memiliki jaminan masa depan. Ada juga saat-saat ketika Anda merasa kesepian atau tertekan. Keluarga Anda bisa jadi dirundung pertengkaran dan percekcokan. Seseorang yang Anda sayangi mungkin meninggal. Seorang pria bernama Andre sangat dekat dengan ayahnya, namun ayahnya mendadak jatuh sakit lalu meninggal. Andre merasa sangat terpukul, dan hal itu menyisakan rasa hampa yang mendalam.
Tidak soal masalah yang kita alami, kita semua bertanya-tanya, ’Apakah kehidupan yang memuaskan itu mungkin?’ Kita bisa mengetahui jawabannya dengan memerhatikan kehidupan seorang pria yang hidup sekitar 2.000 tahun yang lalu—Yesus Kristus. Meski menghadapi banyak tantangan, kehidupan Yesus sangat memuaskan. Kehidupan kita pun bisa memuaskan jika kita mengikuti teladannya.

Sumber : www.jw.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar